Melilit sampai pohon menanti
Datang kami mempunyai hajat
Ingin menyampaikan hasrat hati
Kain puteri sulaman pelangi
Cantik dan molek jadi idaman
Dahulu kami pernah berjanji
Memetik bunga kembang di taman
Sebelum hajat kami kemukakan
Titipan salam kami sampaikan
Dari Bapak...... (Nama Keluarga Dari Pihak Laki-Laki)
Untuk keluarga Bapak ..... (Nama Keluarga dari Pihak Wanita)
Sampan kotak muatan lada
Menuju selatan kemudi diarahkan
Sopan dan santun kami tiada
Mohon maaf ikhlas diberikan
Rama-rama dikumbang jati
Kesana kemari asyik berterbang
Ramai nampaknya majlis disini
Siapa gerangan teman berbincang
Pantun dari Utusan Pihak Wanita :
Sirih sekapur pinang keratin
Dimakan oleh muda jejaka
Kalau tuan tidak keberatan
Dengan kamilah tuan berseloka
Buah kemang rasanya kelat
Jangan disimpan di dalam peti
Jika memang ada dihajat
Jangan disimpan di dalam hati
Jati tuan jati melayu
Jati kami orang bahari
Janji tuan masa yang lalu
Kami nantikan setiap hari
Sultan bintan sultan ternama
Terkenal sudah diseluruh dunia
Kiriman salah kami terima
Semoga kita sehat semua
Bunga melur bunga melati
Warnanya putih memikat hati
Sambutan kamitidak seperti
Jangan tuan berkecil hati
Selanjutnya dilakukan tukar menukar tepak sirih dari pihak perempuan ke pihak laki-laki dan kemudian saling mencicipi , dan Pihak Laki-Laki melanjutkan pantunnya.
Daun selasih kami larutkan
Dimasak untuk buat santapan
Sedikit antaran kami sertakan
Lengkap dengan semua persyaratan
Kini gendang kami tingkahkan
Mengiring lagu pelipur hati
Ini semuanya kami serahkan
Untuk ananda di rumah ini
Baju kurang teluk belanga
Terbuat dari kain cita
Yang kami antarkan tidak seberapa
Terimalah dengan sukacita
Dimasak untuk buat santapan
Sedikit antaran kami sertakan
Lengkap dengan semua persyaratan
Kini gendang kami tingkahkan
Mengiring lagu pelipur hati
Ini semuanya kami serahkan
Untuk ananda di rumah ini
Baju kurang teluk belanga
Terbuat dari kain cita
Yang kami antarkan tidak seberapa
Terimalah dengan sukacita
Selanjutnya utusan dari pihak Laki-Laki menyebutkan satu persatu dari Hantaran dan kemudian juga menyerahkan hantaran kepada Utusan Pihak Perempuan. Dan kemudian pihak Perempuan menyampaikan pantun balasan :
PROSESI PERNIKAHAN TGL 14-02-2011 |
Melati sunting kami tatahkan
Terima kasih kami ucapkan
Kecil tangan nyiru ditadahkan
Putra raja duduk digeta
Memakai mahkota kebesarannya
Seperti pesan yang tuan minta
Kami sampaikan kepada yang punya
Buah pauh di tepi pantai
Diambil anak yang sedang mandi
Tidak harta yang kami nilai
Budi baik pengikat hati
Pasir putih di pinggir kali
Tempat mainan ayam berlaga
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda buat berniaga
Ikan di laut asam di darat
Dalam kuali bertemu jua
Hati terpaut janji diikat
Atas pelaminan bertemu jua
Orang jauh dikenang-kenang
Hanya terkenang pada yang satu
Mulanya berkenalan kemudian bertunang
Diatas pelaminan sama bersatu
Dari Johor kekuala Kedah
Dagang merantau beratus batu
Surat sudah, SMS pun sudah
Sudah kawin masih begitu
Panas kering siapakan tahu
Hujan rintik di daun pandan
Berjalan seiring bersentuh bahu
Sama cantik sama padan
Tuan puteri tersenyum-senyum
Melihat laksamana bermain rodat
Senyum-senyum jangan tak senyum
Sudah sempurna segala adat
Pergi berzanji di pekan pagoh
Beli sekati ikan senohong
Sudah berjanji bersetia tegoh
Jangan dimungkiri bercakap bohong
Dengarlah ini ayah berpesan
Anak menantu, ayah ingatkan
Berkasih sayang sesama insan
Jangan cepat menjadi bosan
Di malam hari terang senegeri
Bulan purnama dihujung julai
Majlis gahari bertambah seri
Menyambut kedatangan kedua mempelai
Amat garang datuk bentara
Musuh melanggar habis dibenam
Dulu seorang kini berdua
Hidup bersama susah senang
Beli gula di pekan baru
Berbalut kertas merah kuning
Sila-sila pengantin baru
Dua sejoli jalan berganding
Di dalam dulang berisi sagu
Sagu dimakan burung merpati
Jangan bimbang jangan ragu
Hidup baru kini menanti
Mawar merah harum mewangi
Jambangan digubah berseri-seri
Doa restu kami iringi
Baik berpakat suami isteri
Kain songket halus tenunan
Dibawa orang masuk ke kota
Sudah bertemu dengan pasangan
Laksana cincin dengan permata
Laksamana cergas dan tangkas
Cukup berilmu dengan gurunya
Ibarat dakwat dengan kertas
Sudah bertemu dengan jodohnya
Padang temu konon namanya
Tempat kuda berlari-lari
Sudah bertemu dengan jodohnya
Bagai cincin lekat di jari.
Bunga manggar di kanan kiri
Bunga rampai hiris hirisan
Pengantin baru raja sehari
Tambah berseri dengan hiasan
Harum semerbak bunga rampai
Sekuntum mawar sudah disunting
Duduk keliling tetamu yang ramai
Melihat pengantin duduk bersanding
Bunga anggerik jual di pekan
Tumbuhnya rendang di atas para
Silalah tuan para jemputan
Sudi kiranya menjamu selera
Selendang mayang selendang batik
Batik dari Surabaya
Makin dipandang bertambah cantik
Naik seri dengan cahaya
Ikan gelama ikan tenggiri
bersama dengan ikan cencaru
Bersama-sama kami ke mari
Hendak meraikan pengantin baru
Buah rambai tumbuh dihutan
Dihujung ranting buahnya lebat
Mari beramai kita doakan
Semoga majlis mendapat berkat
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk nasi beriani
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menjamah hidangan kami
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada tuan yang sudi datang
Sungguh harum bunga rampai
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara sahabat handai
Datang meraikan dua mempelai
Yang jauh sudahlah dekat
Sudah dekat bersalam-salaman
Kami berdoa semoga berkat
Menempuh hidup di dalam aman
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya tinggi tidaklah rendah
Dahulu seorang sekarang berdua
Ikatan janji tertunai sudah
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya jauh tidaklah dekat
Dahulu seorang sekarang berdua
Baik-baik duduk berpakat
Kain baldu kain bertekat
Dibawa orang dari Melaka
Sudah berpadu kata sepakat
Kalau jodoh bertemu juga
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon maafkan
Talam tertindih dengan badik, alam tertulang dengan apik
Buah sage direntak mati
Dalam sirih kami nan secarik, dalam pinang kami nan seracik
Ade niat dan kehendak hati.
Besar langsat kuale betung
Rampak rumput dari jerami
Besarlah hajat nan kami kandung
Menjemput hadirin ke majelis ini.
Sudah lame air surut di tanjung
Sampan tertambat tali bersimpul
Sudah lame niat dikandung
Insya Allah kini kian terkabul.
Tertunduk malu puteri dipingit
Wajahnya sendu bernasib malang
Bertangkup bumi dengan langit
Adat Melayu tak akan hilang.
Laut luas terbentang dimate
Tempat nelayan mencari ikan
Kite hidup dibumi segantang lade
Adat Melayu hendaklah dilestarikan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat hendak disatukan
Batang jarak dililit akar
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat hendak didahulukan
Hutang syara’ pule tak boleh ingkar.
Lah lame kite duduk dan bersile
Tentu gerah dan lapar kite rasakan
Hidangan pun telah lame tersedie
Silelah diambil marilah dirasekan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat daunnya melempai
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat telah pun selesai.
Beli gula di pekan baru
Berbalut kertas merah kuning
Sila-sila pengantin baru
Dua sejoli jalan berganding
Di dalam dulang berisi sagu
Sagu dimakan burung merpati
Jangan bimbang jangan ragu
Hidup baru kini menanti
Mawar merah harum mewangi
Jambangan digubah berseri-seri
Doa restu kami iringi
Baik berpakat suami isteri
Kain songket halus tenunan
Dibawa orang masuk ke kota
Sudah bertemu dengan pasangan
Laksana cincin dengan permata
Laksamana cergas dan tangkas
Cukup berilmu dengan gurunya
Ibarat dakwat dengan kertas
Sudah bertemu dengan jodohnya
Padang temu konon namanya
Tempat kuda berlari-lari
Sudah bertemu dengan jodohnya
Bagai cincin lekat di jari.
Bunga manggar di kanan kiri
Bunga rampai hiris hirisan
Pengantin baru raja sehari
Tambah berseri dengan hiasan
Harum semerbak bunga rampai
Sekuntum mawar sudah disunting
Duduk keliling tetamu yang ramai
Melihat pengantin duduk bersanding
Bunga anggerik jual di pekan
Tumbuhnya rendang di atas para
Silalah tuan para jemputan
Sudi kiranya menjamu selera
Selendang mayang selendang batik
Batik dari Surabaya
Makin dipandang bertambah cantik
Naik seri dengan cahaya
Ikan gelama ikan tenggiri
bersama dengan ikan cencaru
Bersama-sama kami ke mari
Hendak meraikan pengantin baru
Buah rambai tumbuh dihutan
Dihujung ranting buahnya lebat
Mari beramai kita doakan
Semoga majlis mendapat berkat
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk nasi beriani
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menjamah hidangan kami
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada tuan yang sudi datang
Sungguh harum bunga rampai
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara sahabat handai
Datang meraikan dua mempelai
Yang jauh sudahlah dekat
Sudah dekat bersalam-salaman
Kami berdoa semoga berkat
Menempuh hidup di dalam aman
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya tinggi tidaklah rendah
Dahulu seorang sekarang berdua
Ikatan janji tertunai sudah
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya jauh tidaklah dekat
Dahulu seorang sekarang berdua
Baik-baik duduk berpakat
Kain baldu kain bertekat
Dibawa orang dari Melaka
Sudah berpadu kata sepakat
Kalau jodoh bertemu juga
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon maafkan
Talam tertindih dengan badik, alam tertulang dengan apik
Buah sage direntak mati
Dalam sirih kami nan secarik, dalam pinang kami nan seracik
Ade niat dan kehendak hati.
Besar langsat kuale betung
Rampak rumput dari jerami
Besarlah hajat nan kami kandung
Menjemput hadirin ke majelis ini.
Sudah lame air surut di tanjung
Sampan tertambat tali bersimpul
Sudah lame niat dikandung
Insya Allah kini kian terkabul.
Tertunduk malu puteri dipingit
Wajahnya sendu bernasib malang
Bertangkup bumi dengan langit
Adat Melayu tak akan hilang.
Laut luas terbentang dimate
Tempat nelayan mencari ikan
Kite hidup dibumi segantang lade
Adat Melayu hendaklah dilestarikan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat hendak disatukan
Batang jarak dililit akar
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat hendak didahulukan
Hutang syara’ pule tak boleh ingkar.
Lah lame kite duduk dan bersile
Tentu gerah dan lapar kite rasakan
Hidangan pun telah lame tersedie
Silelah diambil marilah dirasekan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat daunnya melempai
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat telah pun selesai.
mantab pantunnya gan
BalasHapusijin ikot belajar berpantun.
mantab pantunnya gan
BalasHapusijin ikot belajar berpantun.
Jalan-jalan ke tapi muare
BalasHapuslabohkan kael ikanye ruan
seni bepanton memang budaye kite
mudahan daan ilang ditelan jaman
Bile ye...ade lumbe berbalas pantun sy nak ikut demi melestarikan budaye kite
BalasHapusMelayu kaye akan syair dan pantun. Yaitu :kuatnya lidi karena di ikat.kuatnya mufakat karena sepakat. Itu lah kekuatan melayu
BalasHapusTak kan melayu hilang di bumi. Anak melayu menjadi tuan di negri sendiri
Melayu kaye akan syair dan pantun. Yaitu :kuatnya lidi karena di ikat.kuatnya mufakat karena sepakat. Itu lah kekuatan melayu
BalasHapusTak kan melayu hilang di bumi. Anak melayu menjadi tuan di negri sendiri
Mantap pantun melayu, sebagai penggugah budaya kite, mari kita lestarikan selagi hayat dikandung badan
BalasHapus