Senin, 12 Maret 2012

Pantun pernikahan adat melayu


Pantun dari Utusan Pihak laki Laki :
Batang ramai suka memanjat
Melilit sampai pohon menanti
Datang kami mempunyai hajat
Ingin menyampaikan hasrat hati

Kain puteri sulaman pelangi
Cantik dan molek jadi idaman
Dahulu kami pernah berjanji
Memetik bunga kembang di taman

Sebelum hajat kami kemukakan
Titipan salam kami sampaikan
Dari Bapak...... (Nama Keluarga Dari Pihak Laki-Laki)
Untuk keluarga Bapak ..... (Nama Keluarga dari Pihak Wanita)

Sampan kotak muatan lada
Menuju selatan kemudi diarahkan
Sopan dan santun kami tiada
Mohon maaf ikhlas diberikan

Rama-rama dikumbang jati
Kesana kemari asyik berterbang
Ramai nampaknya majlis disini
Siapa gerangan teman berbincang


Pantun dari Utusan Pihak Wanita :

Sirih sekapur pinang keratin
Dimakan oleh muda jejaka
Kalau tuan tidak keberatan
Dengan kamilah tuan berseloka


Buah kemang rasanya kelat
Jangan disimpan di dalam peti
Jika memang ada dihajat
Jangan disimpan di dalam hati

Jati tuan jati melayu
Jati kami orang bahari
Janji tuan masa yang lalu
Kami nantikan setiap hari

Sultan bintan sultan ternama
Terkenal sudah diseluruh dunia
Kiriman salah kami terima
Semoga kita sehat semua

Bunga melur bunga melati
Warnanya putih memikat hati
Sambutan kamitidak seperti
Jangan tuan berkecil hati


Selanjutnya dilakukan tukar menukar tepak sirih dari  pihak perempuan ke pihak laki-laki dan kemudian saling mencicipi , dan Pihak Laki-Laki melanjutkan  pantunnya.
 
Daun selasih kami larutkan
Dimasak untuk buat santapan
Sedikit antaran kami sertakan
Lengkap dengan semua persyaratan

Kini gendang kami tingkahkan
Mengiring lagu pelipur hati
Ini semuanya kami serahkan
Untuk ananda di rumah ini

Baju kurang teluk belanga
Terbuat dari kain cita
Yang kami antarkan tidak seberapa
Terimalah dengan sukacita

Selanjutnya utusan dari pihak Laki-Laki menyebutkan satu persatu dari Hantaran dan kemudian juga menyerahkan hantaran kepada Utusan Pihak Perempuan. Dan kemudian pihak Perempuan menyampaikan pantun balasan :
PROSESI PERNIKAHAN TGL 14-02-2011
Tabir gulung kami labuhkan
Melati sunting kami tatahkan
Terima kasih kami ucapkan
Kecil tangan nyiru ditadahkan

Putra raja duduk digeta
Memakai mahkota kebesarannya
Seperti pesan yang tuan minta
Kami sampaikan kepada yang punya

Buah pauh di tepi pantai
Diambil anak yang sedang mandi
Tidak harta yang kami nilai
Budi baik pengikat hati

Pasir putih di pinggir kali
Tempat mainan ayam berlaga
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda buat berniaga


Ikan di laut asam di darat 

Dalam kuali bertemu jua 
Hati terpaut janji diikat 
Atas pelaminan bertemu jua 

Orang jauh dikenang-kenang 
Hanya terkenang pada yang satu 
Mulanya berkenalan kemudian bertunang 
Diatas pelaminan sama bersatu 

Dari Johor kekuala Kedah 
Dagang merantau beratus batu 
Surat sudah, SMS pun sudah 
Sudah kawin masih begitu 

Panas kering siapakan tahu 
Hujan rintik di daun pandan 
Berjalan seiring bersentuh bahu 
Sama cantik sama padan 

Tuan puteri tersenyum-senyum 
Melihat laksamana bermain rodat 
Senyum-senyum jangan tak senyum 
Sudah sempurna segala adat

Pergi berzanji di pekan pagoh 
Beli sekati ikan senohong 
Sudah berjanji bersetia tegoh 
Jangan dimungkiri bercakap bohong 

Dengarlah ini ayah berpesan 
Anak menantu, ayah ingatkan 
Berkasih sayang sesama insan 
Jangan cepat menjadi bosan 

Di malam hari terang senegeri 
Bulan purnama dihujung julai 
Majlis gahari bertambah seri 
Menyambut kedatangan kedua mempelai 

Amat garang datuk bentara 
Musuh melanggar habis dibenam
Dulu seorang kini berdua 
Hidup bersama susah senang

Beli gula di pekan baru
Berbalut kertas merah kuning
Sila-sila pengantin baru
Dua sejoli jalan berganding

Di dalam dulang berisi sagu
Sagu dimakan burung merpati
Jangan bimbang jangan ragu
Hidup baru kini menanti

Mawar merah harum mewangi
Jambangan digubah berseri-seri
Doa restu kami iringi
Baik berpakat suami isteri

Kain songket halus tenunan
Dibawa orang masuk ke kota
Sudah bertemu dengan pasangan
Laksana cincin dengan permata


Laksamana cergas dan tangkas
Cukup berilmu dengan gurunya
Ibarat dakwat dengan kertas
Sudah bertemu dengan jodohnya

Padang temu konon namanya
Tempat kuda berlari-lari
Sudah bertemu dengan jodohnya
Bagai cincin lekat di jari.


Bunga manggar di kanan kiri
Bunga rampai hiris hirisan
Pengantin baru raja sehari
Tambah berseri dengan hiasan

Harum semerbak bunga rampai
Sekuntum mawar sudah disunting
Duduk keliling tetamu yang ramai
Melihat pengantin duduk bersanding

Bunga anggerik jual di pekan
Tumbuhnya rendang di atas para
Silalah tuan para jemputan
Sudi kiranya menjamu selera

Selendang mayang selendang batik
Batik dari Surabaya
Makin dipandang bertambah cantik
Naik seri dengan cahaya

Ikan gelama ikan tenggiri
bersama dengan ikan cencaru
Bersama-sama kami ke mari
Hendak meraikan pengantin baru

Buah rambai tumbuh dihutan
Dihujung ranting buahnya lebat
Mari beramai kita doakan
Semoga majlis mendapat berkat

Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk nasi beriani
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menjamah hidangan kami


Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada tuan yang sudi datang


Sungguh harum bunga rampai
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara sahabat handai
Datang meraikan dua mempelai

Yang jauh sudahlah dekat
Sudah dekat bersalam-salaman
Kami berdoa semoga berkat
Menempuh hidup di dalam aman

Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya tinggi tidaklah rendah
Dahulu seorang sekarang berdua
Ikatan janji tertunai sudah

Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya jauh tidaklah dekat
Dahulu seorang sekarang berdua
Baik-baik duduk berpakat

Kain baldu kain bertekat
Dibawa orang dari Melaka
Sudah berpadu kata sepakat
Kalau jodoh bertemu juga


Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon maafkan

Talam tertindih dengan badik, alam tertulang dengan apik
Buah sage direntak mati
Dalam sirih kami nan secarik, dalam pinang kami nan seracik
Ade niat dan kehendak hati.

Besar langsat kuale betung
Rampak rumput dari jerami
Besarlah hajat nan kami kandung
Menjemput hadirin ke majelis ini.

Sudah lame air surut di tanjung
Sampan tertambat tali bersimpul
Sudah lame niat dikandung
Insya Allah kini kian terkabul.

Tertunduk malu puteri dipingit
Wajahnya sendu bernasib malang
Bertangkup bumi dengan langit
Adat Melayu tak akan hilang.

Laut luas terbentang dimate
Tempat nelayan mencari ikan
Kite hidup dibumi segantang lade
Adat Melayu hendaklah dilestarikan.

Banyak batang perkare batang
Batang putat hendak disatukan
Batang jarak dililit akar
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat hendak didahulukan
Hutang syara’ pule tak boleh ingkar.

Lah lame kite duduk dan bersile
Tentu gerah dan lapar kite rasakan
Hidangan pun telah lame tersedie
Silelah diambil marilah dirasekan.

Banyak batang perkare batang
Batang putat daunnya melempai
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat telah pun selesai.


 

7 komentar:

  1. mantab pantunnya gan
    ijin ikot belajar berpantun.

    BalasHapus
  2. mantab pantunnya gan
    ijin ikot belajar berpantun.

    BalasHapus
  3. Jalan-jalan ke tapi muare
    labohkan kael ikanye ruan
    seni bepanton memang budaye kite
    mudahan daan ilang ditelan jaman

    BalasHapus
  4. Bile ye...ade lumbe berbalas pantun sy nak ikut demi melestarikan budaye kite

    BalasHapus
  5. Melayu kaye akan syair dan pantun. Yaitu :kuatnya lidi karena di ikat.kuatnya mufakat karena sepakat. Itu lah kekuatan melayu
    Tak kan melayu hilang di bumi. Anak melayu menjadi tuan di negri sendiri

    BalasHapus
  6. Melayu kaye akan syair dan pantun. Yaitu :kuatnya lidi karena di ikat.kuatnya mufakat karena sepakat. Itu lah kekuatan melayu
    Tak kan melayu hilang di bumi. Anak melayu menjadi tuan di negri sendiri

    BalasHapus
  7. Mantap pantun melayu, sebagai penggugah budaya kite, mari kita lestarikan selagi hayat dikandung badan

    BalasHapus